Wahai pujaan hati ku.....

Ketika kedipan mata dan hembusan nafas yang keluar dari tubuh, kita tak pernah tahu apakah masih ada kesempatan untuk sekali lagi mengedipkan mata dan menghembuskan nafas. Bahkan kita tak bisa menjamin pada diri sendiri untuk sekedar bisa menarik nafas yang sama pada detik berikutnya kecuali dengan izin Allah. Sesungguhnya takdir jualah yang telah menuntuntmu hingga di titik ini.

Begitu pula yang terjadi pada kedua orangtuamu, dimana benih cinta dipersatukan dalam sebuah ikatan yang sacral. Hingga Allah pula telah menyirami dan menumbuh kembangkan benih suci dari buah kasih itu bersama hujan cinta-Nya. Menjaga serta merawatmu dari detik ke detik dalam pelukan rahim kasih sayang. Lalu waktu pun terus berlalu sampai tiba sebuah hari saat semua orang di sekeliling berharap-harap cemas menanti kehadiranmu.

Kehadiranmu yang sangat membahagiakan benar-benar sebagai ujian dan cobaan semata. Dengan ilmu-Nya, Allah percayakan engkau dalam asuhan kedua orangtuamu. Maka, kau pun harus paham bahwa untuk mengemban amanah berat itu memerlukan suatu proses serta cara yang tepat. Agar ketika tiba waktunya nanti untuk mempertanggunjawabkanmu dihadapaNya, orangtuamu bisa tersenyum sekaligus membanggakan dirimu.