ku hanya terdiam menyaksikan rintik gerimis siang itu ….
bak butiran kristal mutiara yang berkilau diterpa surya
terhampar pelangi laksana tangga nirwana
disana kau hadir dengan anggunnya
seiring gaun birumu yang menyapu sisa mendung di sudut cakrawala
tersungging senyum kecilmu
sambil berlari di tepian taman hati
dan ketika kau petik setangkai melati
harumnya seakan memenuhi penjuru ruang rindu
memupuskan resah yang selama tinggal di relung hati
menanti jingga mentari muncul
menyongsong asa bersama nyanyian camar
Ingin sebenarnya aku duduk disisimu
dan mendengar untaian puisimu
mendengar tentang ceritamu
tentang cinta
tentang nada
tentang deburan ombak dipulau kecilmu
dan .. tentang sang biduk yang menari bersama ombak pagi
seandainya aku dapat membuatmu tegar
dan menuntunmu melewati kabut pagi ini
pasti tak ada sendu menjelang senja
dan taburan bintang akan menjadi penghias mimpi yang indah
akankah aku akan tenggelam di binar matamu
dan merasa tenteram di bayang sayap rindumu
aku takut hadirmu hanya sebatas bintang senja
yang menghantar kado cinta
diantara butir pasir putih
Asa hadirmu adalah selaksa makna
yang dapat kutulis di antara kelopak edelweis
yang tersebar bak mahkota himalaya