Banyak orang yang tidak percaya bahawa Al-Quran adalah wahyu ALLAH. Tetapi ketika ALLAH menentang manusia agar membuat kitab seperti Al-Quran, tidak ada satu pun manusia yang mampu. Ya, Al-Quran adalah mukjizat yang luar biasa dipandang dari sudut ilmu mana pun. Sebagai kitab suci yang berlaku sepanjang masa, Al-Quran mengandung berbagai mukjizat. Mulai dari mukjizat linguistik, keghaiban, jagat raya, perubatan, matematika, dan mukjizat-mukjizat lain yang kesemuanya dapat diketahui sesuai dengan kemampuan dan waktu kapan manusia hidup.
Kemukjizatan Al-Quran yang mencakup semua bidang ilmu membuat para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu berlumba-lumba mengungkapkan keajaiban yang terkandung di dalamnya. Mereka berusaha membuktikan bahawa isi Al-Quran tidak lekang oleh waktu, sejalan dengan pemikiran manusia dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Tulisan ini disarikan dari buku Misteri Angka Tujuh dalam Mukjizat Matematika Al-Quran, karya ‘Abd Ad-Da’im Al Kahil. Ia mengulas secara mendalam kemukjizatan Al-Quran dalam bidang numerik. Ia membuktikan bahawa semua surah, ayat, kata, dan huruf dalam Al-Quran disusun ALLAH secara teratur dengan sistem berbasis angka 7 sebagai dalil bahawa ia bersumber dari Rabb 7 lapis langit.
Angka Istimewa
Tidak dapat dipungkiri, angka tujuh adalah salah satu angka istimewa, angka ini memiliki keistimewaan dalam berbagai rutinitas ibadah, alam semesta, dan juga sejarah.
Ada rahasia apa dibalik angka ini?
Sebagaimana kita lihat, banyak sekali indikasi angka 7 di alam semesta dan kehidupan disekitar kita. Kita juga melihat tatanan yang sempurna dengan basis angka 7 dalam al-qur’an, ini menunjukan keesaan Allah dan al-qur’an adalah kitabullah. Ketika mencipta alam, Allah menjadikan langit berjumlah tujuh lapis, demikian juga bumi, Allah berfirman “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan demikian juga bumi, perintah Allah berlaku padanya agar kamu mengetahui bahwa Allah MahaKuasa atas segala sesuatu dan Allah telah meliputi segala sesuatu dengan ilmu-Nya.” (q.s. Ath-Thalaq: 12).
Bahkan atom, sebagai unit fundamental struktur alam semesta, juga tersusun dari tujuh lapisan elektron. Tidak mungkin lebih. Jumlah hari dalam seminggu ada tujuh, jumlah not musik juga tujuh, dan para ahli geologi menemukan bahwa bola bumi tersusun dari tujuh tingkatan.
Ketika menerangkan perihal kezhaliman dan mengambil tanah orang lain tanpa alasan, Rasulullah menjadikan angka tujuh sebagai simbol azab pada hari kiamat dan bersabda “Orang yang menzhalimi orang lain walau hanya beberapa jengkal tanah, akan dikalungkan kepadanya azab dari tujuh bumi”.(H.R. Bukhari dan Muslim).
Nabi menerangkan bahwa Allah memerintahkan untuk bersujud dengan tujuh organ tubuh. Beliau bersabda, “Aku diperintahkan untuk bersujud dengan tujuh tulang”.(HR Bukhari dan muslim).
ANGKA TUJUH DALAM AL-QUR’AN
Penyebutan angka 7 diulang-ulang dalam kisah al-qur’an. Nabi nuh menyeru kaumnya untuk memikirkan tujuh lapis langit. Beliau berkata kepada mereka “Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis.”(QS. NUh:5).
Angka tujuh juga disebutkan dalam kisah azab bagi kaum nabi Hud yaitu kaum Ad, Allah berfirman “Kaum Ad telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus.”
Begitu membuka Al-qur’an kita segera mendapati angka 7. Allah menjadikan Al-fatihah sebagai pembuka Al-qur’an dan menetapkan ayat-ayatnya berjumlah tujuh.
Allah berfirman “Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang (As-sab’al-matsani).
Angka 7 pertama kali disebutkan dalam Al-Qur’an di surah Al-Baqarah dalam firman Allah, “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, dan Dia berkehendak menciptakan langit, dan dijadikannya tujuh langit, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.
Angka 7 disebut terakhir dalam surah An-Naba’ayat 12 dalam firmanNya, “Dan Kami bangun di atas kamu tujuh langit yang kokoh.”
sekarang mari kita cermati fakta-fakta kelipatan 7 diseputar kedua ayat ini. Fakta pertama, jumlah surah Al-Baqarah, tempat penyebutan angka 7 pertama kali, hingga An-Naba’, tempat penyebutan terakhir kali, sebanyak 77. Kelipatan 7 {11 x 7}. Jumlah ayat dari ayat yang pertama kali menyebut angka 7 hingga ayat terakhir yang menyebut angka 7, atau dari ayat 29 Al-Baqarah hingga ayat 12 An-Naba’, adalah 5.649 ayat. Ini juga kelipatan 7 {807 x 7}.
Fakta kedua, dari awal Al-Baqarah sampai akhir An-Naba’ terdapat 5.705 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, jumlah ayat diantara keduanya juga kelipatan 7, dan tema pembicaraan keduanya adalah angka 7.
Ayat pertama yang menyebut nama Allah adalah ayat pertama Al-Qur’an, yaituBismillahirrahmanirrahim {Q.S. Al-Fatihah: 1}, dan ayat terakhir yang menyebut lafal Allah adalah Allahusshamad {Q.S. Al-Ikhlas: 2}. Dari al-fatihah hingga Al-Ikhlas ada 112 surah, bilangan ini adalah kelipatan 7 {16 x 7}.
Dari ayat 1 Al-Fatihah hingga ayat 2 Al-Ikhlas ada 6.223 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, sebanyak dua kali untuk menegaskan kebenaran sistem yang sangat teratur ini {127 x 7 x 7}. Jumlah huruf kedua ayat tersebut 29 buah, juga kelipatan 7.
Logika ilmiah menetapkan bahwa kebetulan tidak akan terulang secara kontinu dalam satu buku kecuali jika penyusun buku itu telah menyusunnya dengan cara tertentu. Keselarasan yang dilihat dengan angka 7 ini mengidentifikasikan secara pasti bahwa Allah telah menyusun kitabNya dengan format yang sesuai dengan angka 7. Dan masih ada lagi beberapa ayat di Al-Qur’an yang menyebutkan angka 7.
Angka 7 sangat akrab dengan kehidupan dan ibadah kita, sehingga menempatkan angka ini di puncak semua angka setelah angka 1, yang menyimbolkan keesaan Allah.
Next ...