Al Qur'an adalah satu-satunya kitab suci di dunia ini yang tidak ada
keraguan sedikitpun di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang
bertaqwa. Namun kemukjizatan Qur'an tidak hanya dibuktikan lewat
kesempurnaan kandungan, keindahan bahasa, ataupun kebenaran ilmiah yang
sering mengejutkan para ahli.
Suatu kode matematik yang terkandung di dalamnya misalnya, tak terungkap selama berabad-abad lamanya sampai seorang sarjana pertanian Mesir bernama Rashad Khalifa berhasil menyingkap tabir kerahasiaan tersebut. Hasil penelitiannya yang dilakukan selama bertahun-tahun dengan bantuan komputer ternyata sangat mencengangkan. Betapa tidak, ternyata didapati bukti-bukti bahwa surat-surat/ayat-ayat di dalam Qur'an serba berkelipatan angka19.
Penemuannya tersebut berkat penafsirannya pada surat ke-74 ayat: 30-31, yang artinya sbb:"Yang atasnya ada sembilan belas. ...., dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu (angka 19). melainkan untuk menjadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata: "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?"
Hasil penemuannya yang sangat mengejutkan ini pada tahun 1976 telah didemonstrasikan di depan umum ketika diselenggarakan Pameran Islam Sedunia di London. Berikut cuplikan dari sebagian penemuannya tersebut:
* Kerangka manusia yaitu : – tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19 ruas. (Referensi: “Atlas Anatomi”, Prof. Dr. Chr. P. Raven).
* Jumlah jari jemari anda mengandung keajaiban angka 19 ? (catatan: dengan mengabaikan ruas-ruas tulang pergelangan). Silakan anda hitung sendiri maka akan anda dapati sbb:
jari kelingking ==> ada empat ruas
jari manis ==> ada empat ruas
jari tengah ==> ada empat ruas
jari telunjuk ==> ada empat ruas
jari jempol (ibu jari) ==> ada tiga ruas
———————– +
( 4 + 4 + 4 + 4 + 3 ) Total jumlah = 19 ruas
TELAPAK TANGAN
Jika tapak tangan kiri di atas tapak tangan kanan dibawah kemudian dikurangkan, maka menjadi: 81 – 18 = 63. Ini adalah umur Rasulullah Saw, dan juga umur manusia pada umumnya saat ini.
Bila 18 dan 81 ini dirangkaikan, maka terbentuk angka 1881. Angka ini adalah angka kelipatan 19 yang ke-99
( 19 x 99 = 1881 ). Seperti diketahui angka 19 adalah fenomena tersendiri dalam Al-Quran,
yang merupakan salah satu kemukjizatan al-Quran.
Perhatikan juga gambar di bawah ini :
Selanjutnya angka 19 dapat berfungsi sebagai pemelihara keotentikan Qur'an. Angka 19 dapat digunakan untuk mengecek apakah di dalam sebuah kitab Qur'an terdapat suatu kesalahan atau tidak, dengan cara menghitung kata-kata krusial yang jumlahnya dalam Qur'an multiplikatif dengan angka 19, kemudian membagi angka hasil hitungan dengan 19, maka akan terlacaklah ada atau tidaknya suatu kesalahan. Angka 19 pada Al-Qur'an seperti cyclic redundancy check (CRC) pada sistem komputer, bila CRC dari sumber tidak sesuai dengan tujuan berarti ada kesalahan dalam pengiriman/penyimpanan data. Angka 19 pada Al-Qur'an sebagai angka penguji apakah ada penambahan atau pengurangan jumlah surah, ayat, basmallah bahkan jumlah huruf pada Al-Qur'an, bila hasil baginya bulat tanpa sisa berarti benar, bila bersisa berarti ada kesalahan. Demikianlah, seluruh isi Qur'an seutuhnya akan tetap asli hingga di akhir zaman karena telah disegel oleh-Nya dengan angka 19 yang merupakan lambang identitas-Nya. Wallahu a'lam bissawab.
Memang, banyak kalangan yang anti-Islam merespon dengan sangat negatif akan hal-ihwal keajaiban angka 19 ini. Namun kalau kita telusuri lebih jauh itu hanya wujud dari rasa frustasi karena pengingkaran mereka terhadap kebenaran yang hakiki. Mereka bahkan menggunakan angka 19 sebagai bahan untuk memperolok-olokan Islam dengan segala tipu-daya, trik dan segala bentuk hinaan. Sama sekali tidak mencerminkan pribadi umat beragama yang penuh kasih sayang sesama manusia. Tapi itulah mereka, dari dulu hingga sekarang hanya bisa menghina dan mengejek, tidak lebih. Sementara apabila ditantang apakah mereka dapat membuktikan kebenaran keyakinan mereka dan kitab yang mereka agul-agulkan itu, hasilnya nihil. Diputar-putar dari A sampai Z pun tidak pernah berhasil.
Hasilnya justru banyak dari kalangan ahli pikir dan elit mereka yang beralih ke Islam karena semakin dalam mereka meneliti Islam semakin banyak bukti-bukti kebenaran yang mereka dapati. Sebaliknya, dari kalangan yang anti-Islam, mereka begitu bangganya menghitung-hitung jumlah statistik orang-orang Islam yang beralih ke agama mereka, yang notabene adalah BUKAN dari kalangan pemikir dan elit Islam, justru dari kalangan masyarakat kelas bawah yang sangat tidak faham atau awam akan Islam; dan yang menyedihkan, sebagian besar hanyalah karena alasan ekonomi atau lainnya; BUKAN karena hasil penelitian, olah pikir, dan perenungan tingkat tinggi.
Sebagai bahan renungan, perhatikanlah beberapa ayat di bawah ini:
Surat ke-15 ayat 9:
"Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Qur'an dan Kami pulalah yang tetap menjaganya."
Surat ke-41 ayat 42:
"Yang tidak datang kepadanya (Qur'an) kesalahan/kekeliruan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji."
Surat ke-86 ayat 13:
"Sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman-Nya yang membedakan antara yang benar dan yang salah."
Surat ke-18 ayat 27:
"Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu yaitu Kitab Tuhanmu (Qur'an). Tidak ada seorang pun yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya."
Suatu kode matematik yang terkandung di dalamnya misalnya, tak terungkap selama berabad-abad lamanya sampai seorang sarjana pertanian Mesir bernama Rashad Khalifa berhasil menyingkap tabir kerahasiaan tersebut. Hasil penelitiannya yang dilakukan selama bertahun-tahun dengan bantuan komputer ternyata sangat mencengangkan. Betapa tidak, ternyata didapati bukti-bukti bahwa surat-surat/ayat-ayat di dalam Qur'an serba berkelipatan angka19.
Penemuannya tersebut berkat penafsirannya pada surat ke-74 ayat: 30-31, yang artinya sbb:"Yang atasnya ada sembilan belas. ...., dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu (angka 19). melainkan untuk menjadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata: "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?"
Hasil penemuannya yang sangat mengejutkan ini pada tahun 1976 telah didemonstrasikan di depan umum ketika diselenggarakan Pameran Islam Sedunia di London. Berikut cuplikan dari sebagian penemuannya tersebut:
- Kita mengetahui bahwa setiap surat di dalam Qur'an selalu diawali dengan bacaan 'Basmallah' sebagai statemen pembuka, yaitu "Bismillaahir-rahmaanir-rahiim"(yang artinya: "Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." Ternyata bacaan 'Basmalah' tersebut (dalam bahasa Arabnya) terdiri dari 19 huruf (atau 19×1):
-
Bacaan 'Basmalah' terdiri dari kelompok kata: Ismi - Allah - Arrahman -
Arrahim. Penelitian menunjukkan jumlah dari masing-masing kata tersebut
di dalam Qur'an ternyata selalu merupakan kelipatan angka 19.
- Jumlah kata Ismi di dalam Qur'an ditemukan sebanyak 19 buah (atau 19×1)
- Jumlah kata Allah di dalam Qur'an ditemukan sebanyak 2.698 buah (atau 19×142)
- Jumlah kata Arrahman di dalam Qur'an ditemukan sebanyak 57 buah (atau 19×3)
- Jumlah kata Arrahim di dalam Qur'an ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19×6) Bahkan, apabila faktor pengalinya dijumlahkan hasilnya juga akan merupakan kelipatan 19, yaitu 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (atau 19×8).
- Jumlah total keseluruhan surat-surat di dalam Qur'an sebanyak 114 surat (atau 19×6).
Angka 114 bila dibagi 6 bagian yakni 1-19, 20-38, 39-57, 58-76, 77-95, 96-114 lalu masing-masing dijumlahkan, kemudian hasilnya dibagi dengan 19:
1+2+3+ ... +19 = 190 (19x10)
20+21+22+ ... +38 = 551 (19x29)
39+40+41+ ... +57 = 912 (19x48)
58+59+60+ ... +76 = 1273 (19x67)
77+78+79+ ... +95 = 1634 (19x86)
96+97+98+ ... +114 = 1995 (19x105)
-
Bacaan Basmallah di dalam Qur'an ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19×6),
dengan perincian sbb: Sebanyak 113 buah ditemukan sebagai pembuka
surat-surat kecuali surat ke-9, sedangkan sebuah lagi ditemukan di surat
ke-27 ayat 30.
Berikut terjemahan surat ke-9 ayat 3:
"Dan suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin, kemudian jika kamu bertobat maka bertobat itu lebih baik bagimu, dan jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa bagi mereka siksa yang pedih."
Berikut terjemahan surat ke-27 ayat 29-31:
"Ia (Balqis) berkata, Hai pembesar-pembesarku, telah dikirim kepadaku sebuah surat yang berharga. Surat itu dari Sulaiman yang isinya berbunyi : "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang". Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri."
-
Pada surat ke-7 ayat 30 tempat ditemukannya bacaan Basmallah apabila
bilangan surat dan ayatnya dijumlahkan maka hasilnya merupakan kelipatan
angka 19, yaitu 27+30=57 (atau 19x3).
-
Dari point 4 di atas ditemukan hubungan yang menarik antara surat ke-9 dan ke-27. Surat ke-27 ternyata merupakan surat yang ke-19 jika dihitung dari surat ke-9.
========= surat ke-: 9, 10, 11, 12, . . . , 25, 26, 27
==== urutan surat ke-: 1, 2, 3, 4, . . . , 17, 18, 19
Bahkan,apabila bilangan surat-suratnya dijumlahkan mulai dari surat ke-9 s.d. ke-27 maka hasilnya pun adalah kelipatan 19, yaitu:
(9+10+11+12+ ... +24+25+26+27 = 342 (atau 19x18).
-
Wahyu pertama (surat ke-96 ayat 1-5) terdiri atas 19 kata (atau 19x1) dan 76 huruf (atau 19x4).
-
Wahyu kedua (surat ke-68 ayat 1-9) terdiri atas 38 kata (atau 19x2).
-
Wahyu ketiga (surat ke-73 ayat 1-10) terdiri atas 57 kata (atau 19x3).
-
Wahyu terakhir (surat ke-110) terdiri atas 19 kata (atau 19x1).
-
Wahyu yang pertama kali menyatakan ke-Esaan Allah adalah wahyu ke-19 (surat ke-112).
-
Surat ke-96, tempat terdapatnya wahyu pertama, terdiri atas 19 ayat (atau 19×1) dan 304 huruf (atau 19×16). Selain itu juga ternyata surat ke-96 tersebut merupakan surat yang ke-19 bila diurut/dihitung mundur dari belakang Qur'an.
========= surat ke-: 114, 113, 112, 111, . . . , 98, 97, 96
==== urutan surat ke-: 1, 2, 3, 4, . . . , 17, 18, 19
Bukti ini menunjukkan bahwa Qur'an tersusun dengan perhitungan sistim kunci (interlocking system), sesuai maksud dari surat ke-85 ayat 20, yang artinya : "Allah telah mengunci mereka dari belakang".
Bahkan, apabila bilangan surat-suratnya dijumlahkan mulai dari surat ke-114 s.d. ke-96 maka hasilnya pun adalah kelipatan 19, yaitu 114+113+112+111+...+98+97+96 = 1995 (atau 19x105).
-
Bagian tengah-tengah Qur'an jatuh pada Surat ke-18 ayat 19 (atau 19×1).
-
Juga ditemukan bukti bahwa surat-surat yang memiliki 8 (delapan) ayat
dan 11 (sebelas) ayat ditemukan yang paling banyak di dalam Qur'an,
yakni masing-masing terdiri dari 5 (lima) buah surat. Disusul kemudian
surat-surat yang memiliki 3 (tiga), 19 (sembilan belas), 29 (dua
puluh sembilan), 30 (tiga puluh), dan 52 (lima puluh dua) ayat, yang
masing-masing terdiri dari 3 (tiga) buah surat. Apabila dijumlahkan
ayat-ayat tersebut sesuai dengan kelompoknya maka hasilnya merupakan
kelipatan 19, yaitu sbb:
- surat ke-: 97, 95, 98, 99, 102 masing-masing terdiri atas 8 ayat.
- surat ke-: 97, 95, 98, 99, 102 masing-masing terdiri atas 8 ayat.
- surat ke-: 103, 108, 110 masing-masing terdiri atas 3 ayat
- surat ke-: 82, 87, 96 masing-masing terdiri atas 19 ayat
- surat ke-: 48, 57, 81 masing-masing terdiri atas 29 ayat
- surat ke-: 32, 67, 89 masing-masing terdiri atas 30 ayat
- surat ke-: 14, 68, 69 masing-masing terdiri atas 52 ayat
-
Qur'an merupakan satu-satunya kitab suci di dunia ini yang memiliki
tanda-tanda khusus (initials) berupa huruf-huruf (code letters) atau
sebagaimana disebut dalam bahasa Arab "Muqatta-'aat" yang artinya
"kata singkatan". Di dalam Qur'an terdapat sebanyak 29 (dua puluh
sembilan) surat-surat yang diawali dengan 14 (empat belas) macam
kombinasi dari 14 (empat belas) huruf-huruf "Muqatta-'aat".
14 huruf itu adalah: alif, lam, mim, ra', kaf, ha', ya', 'ain, shad, tha', sin, qaf, nun, dan kha'.
14 macam kombinasi huruf-huruf tersebut adalah: 1) alif, lam, mim, 2) ha', mim, 3) alif, lam, ra', 4) alif, lam, mim, ra', 5) tha', sin, 6) tha', sin, mim, 7) ya', sin, 8) nun, 9) kaf, ha', ya', 'ain, shad, 10) alif, lam, mim, shad, 110 shad, 12) qaf, 13), 'ain, sin, qaf, dan 14) tha', ha'.
29 surat adalah surat ke-: 2, 3, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 19, 20, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 36, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 50, dan 68.
Maka apabila bilangan dari banyaknya huruf, banyaknya kombinasi, dan banyaknya surat dijumlahkan maka hasilnya merupakan kelipatan 19, yaitu 14+14+29 = 57 (atau 19×3).
Terhadap tanda-tanda dengan kata singkatan ini, para ahli tafsir berbeda-beda pendapat. Ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, ada pula yang berpendapat huruf-huruf abjad itu berfungsi untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan bacaan-bacaan di dalam Qur'an.
Namun berkat penemuan angka 19 kini terbukalah maksud sesungguhnya dari adanya huruf-huruf "Muqatta-'aat" tersebut, yaitu berfungsi sebagai penjaga keaslian/keotentikan Qur'an karena berhubungan dengan angka 19.
Perhatikanlah demonstrasi-demonstrasi berikut!!! -
Surat ke-68 diawali huruf Nun. Setelah diteliti jumlah huruf Nun yang terdapat pada surat tersebut merupakan kelipatan 19.
Q.S.
68Nun
133Kelipatan 19
19 x 7
-
Surat ke-42 dan surat ke-50 diawali huruf Qof. Setelah diteliti huruf
Qof yang terdapat pada kedua surat tersebut sebanyak 114 huruf (atau 19×6). Ada yang berpendapat bahwa huruf Qof ini singkatan dari kata 'Qur'an' karena Qur'an terdiri dari 114 surat
Q.S.
42
50
Qof
57
57
---- +
114
Kelipatan 19
=19 x 3
Tampaknya Allah sengaja menghilangkan unsur Qof dalam kalimat tersebut agar jumlah huruf 'Qaf' dalam Qur'an tetap berkelipatan 19, sebab jika tidak diganti maka jumlahnya akan bertambah menjadi 115.
-
Surat ke-42 diawali huruf 'Ain, Sin, dan Qof. Setelah diteliti jumlah
total ketiga huruf tersebut pada surat ke-42 merupakan kelipatan 19.
Q.S.
42'Ain Sin Qaf
98+54+57Total
= 209Kelipatan 19
19 x 11 -
Surat ke-36 diawali huruf Ya', dan Sin. Setelah diteliti jumlah total kedua huruf tersebut pada surat ke-36 merupakan kelipatan 19.
Q.S.
36Ya' Sin
237+48Total
= 285Kelipatan 19
19 x 15 -
Surat ke-13 diawali huruf Alif, Lam, Mim, dan Ro'. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat ke-13 merupakan kelipatan 19.
Q.S.
13Alif Lam Mim Ro'
605+480+260+137Total
= 1482Kelipatan 19
19 x 78
Surat ke-7 diawali huruf Alif, Lam, Mim, dan Shod. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat ke-7 merupakan kelipatan 19. -
Surat ke-19 diawali huruf Kaf, Ha', Ya', 'Ain, dan Shad. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat ke-19 merupakan kelipatan 19.
Q.S.
19Kaf Ha' Ya' 'Ain Shad
137+175+343+117+26Total
= 798Kelipatan 19
19 x 42 -
Di awal (ayat pertama) surat ke-7, 19, dan 38 terdapat huruf Shod. Total jumlah huruf Shod dalam ketiga surat tersebut ternyata merupakan kelipatan 19.
Q.S.
7
19
38
Shod
97
26
29
---- +
152
Kelipatan 19
= 19 x 8
Tampak sekali bahwa Allah memberi tambahan ("melebihkan") huruf shod agar jumlahnya di dalam Qur'an menjadi berkelipatan 19, sebab jika tidak maka jumlahnya berkurang menjadi 151.
-
Surat ke-40 s.d. ke-46 diawali huruf Ha' dan Mim. Setelah diteliti
jumlah total kedua huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan
kelipatan 19.
Q.S.
40
41
42
43
44
45
46
Ha' Mim
64 380
48 276
53 300
44 324
16 150
31 200
36 225
-------------- +
292+1855
Total
= 2147
Kelipatan 19
= 19 x 113
-
Surat ke-10, 11, 12, 14, dan 15 diawali huruf Alif, Lam, dan Ro'.
Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan
kelipatan 19.
Q.S.
10
11
12
14
15Alif
1319
1370
1306
585
493
+
+
+
+
+Lam
913
794
812
452
323
+
+
+
+
+Ro'
257
325
257
160
96Total
= 2489
= 2489
= 2375
= 1197
= 912Kelipatan 19
= 19 x 131
= 19 x 131
= 19 x 125
= 19 x 63
= 19 x 48 -
Surat ke-2, 3, 29, 30, 31, dan 32 diawali huruf Alif, Lam, dan
Mim. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut
merupakan kelipatan 19.
Q.S.
2
3
29
30
31
32Alif
4502
2521
774
544
347
257
+
+
+
+
+
+Lam
3202
1892
554
393
297
155
+
+
+
+
+
+Mim
2195
1249
344
317
173
158Total
= 9899
= 5662
= 1672
= 1254
= 817
= 570Kelipatan 19
= 19 x 521
= 19 x 298
= 19 x 88
= 19 x 66
= 19 x 43
= 19 x 30 -
Surat ke-19 diawali huruf Kaf, Ha', Ya', Sin, dan Shod
Surat ke-20 diawali huruf Tho' dan Ha'
Surat ke-26 diawali huruf Tho', Sin, dan Mim
Surat ke-27 diawali huruf Tho' dan Sin
Surat ke-28 diawali huruf Tho', Sin dan Mim
Maka perhatikanlah hubungan yang sangat menarik berikut ini:
Q.S.
19
20
26
27
28Ha'
175
251
---
---
---Tho'
---
28
33
27
19Sin
---
---
94
94
102Mim
---
---
484
---
460Total Kelipatan 19 ------------------------- + 426 + 107 + 290 + 944 = 1767 = 19 x 93
Hal ini merupakan suatu kenyataan bahwa Qur'an perlu dilihat dengan kacamata orang-orang eksak, karena tak mungkin bisa diungkap hanya oleh seorang sastrawan.
Q.S. 7 |
Alif Lam Mim Shad 2529+1530+1164+97 |
Total = 5320 |
Kelipatan 19 19 x 280 |
Lebih jauh tentang keistimewaan angka 19
Dalam khazanah Islam
-
Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematika dikenal sebagai
salah satu 'Bilangan Prima' yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan
bilangan manapun kecuali dengan satu dan dirinya sendiri. Keistimewaan
tersebut melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan
kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri (surat ke-112 ayat
3).
-
Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9 di mana angka 1
merupakan bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok
terakhir dalam sistem perhitungan kita. Keistimewaan tersebut
menunjukkan sifat Allah, yakni "Maha Awal" dan "Maha Akhir" (surat ke-57
ayat 3).
-
Angka 1 melambangkan sifat-Nya yang "Maha Esa" (surat ke-112 ayat
1) sedangkan angka 9 sebagai bilangan pokok terbesar melambangkan salah
satu sifat-Nya yang ke-38 (=19x2) yaitu "Maha Besar".
-
Dalam kalender tahun Hijriyah (sistem peredaran bulan), tahun kabisat terjadi pada setiap 19 tahun sekali.
- Raka'at dalam sholat wajib 5 waktu: Subuh 2, Zuhur 4, 'Asar 4, Magrib 3, Isya' 4, kalau diurut menjadi 24434. Bagilah dengan 19 hasilnya 24434 : 19 = 1286 tanpa sisa. Anehnya angka 1286 kalau dibalik menjadi 6821, kalau dibagi 19 hasilnya 359, juga tanpa sisa. Artinya, perintah sholat itu dari ALLAH SWT; wajib untuk dilaksanakan.
* Tidak hanya angka ajaib (angka 19), tapi
ditunjukkan pula tentang putaran atau sudut yang dibuat saat melakukan
shalat. Bukti ini dikenal dengan bentuk transformasi shalat. Salah
satunya, salat gerhana berhubungan dengan terjadinya gerhana baik
matahari maupun bulan. Dalam shalat gerhana ada dua kali rukuk, setiap
ruku’ dianggap bersudut 90 derajat. Jika dijumlah maka sudutnya menjadi
180 derajat. Dalam matematika ini membentuk garis lurus. Logikanya, jika
dalam tiap kali kita melakukan ruku itu membentuk 90 derajat, maka
dalam tiap satu raka’at itu kita membentuk 360 derajat, sebagaimana bumi
berputar yang menandakan sebagai sebuah proses kehidupan. Ternyata,
ratusan tahun kemudian para ahli baru menemukan bahwa gerhana pun
terjadi akibat posisi bulan, bumi dan matahari yang berada pada satu
garis lurus.
* Dalam Kalender Tahun Komariyah (Sistem Peredaran Bulan), terjadinya Tahun Kabisat terjadi pada setiap 19 tahun sekali.
* Kerangka manusia yaitu : – tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19 ruas. (Referensi: “Atlas Anatomi”, Prof. Dr. Chr. P. Raven).
* Jumlah jari jemari anda mengandung keajaiban angka 19 ? (catatan: dengan mengabaikan ruas-ruas tulang pergelangan). Silakan anda hitung sendiri maka akan anda dapati sbb:
jari kelingking ==> ada empat ruas
jari manis ==> ada empat ruas
jari tengah ==> ada empat ruas
jari telunjuk ==> ada empat ruas
jari jempol (ibu jari) ==> ada tiga ruas
———————– +
( 4 + 4 + 4 + 4 + 3 ) Total jumlah = 19 ruas
TELAPAK TANGAN
Setiap
orang pasti mempunyai garis sebagaimana yang ada pada gambar.
Perhatikan tapak tangan anda, dengan ibu jari di sebelah atas, maka akan
terlihat garis berbentuk I/\ & /\I (dalam angka arab, yang
berarti: 18 & 81). Apa bila dijumlah 18 + 81 = 99. Kita tahu bahwa
99 adalah Asma ul Husna (Nama-nama Allah).
Jika tapak tangan kiri di atas tapak tangan kanan dibawah kemudian dikurangkan, maka menjadi: 81 – 18 = 63. Ini adalah umur Rasulullah Saw, dan juga umur manusia pada umumnya saat ini.
Bila 18 dan 81 ini dirangkaikan, maka terbentuk angka 1881. Angka ini adalah angka kelipatan 19 yang ke-99
( 19 x 99 = 1881 ). Seperti diketahui angka 19 adalah fenomena tersendiri dalam Al-Quran,
yang merupakan salah satu kemukjizatan al-Quran.
Perhatikan juga gambar di bawah ini :
Dalam khazanah ilmu pengetahuan
-
Dalam buku "Atlas Anatomi" yang disusun oleh Prof. Dr. Chr. P.
Raven dapat diketahui bahwa sebagian dari kerangka manusia, yaitu:
tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19 ruas. Menurut para biolog, ke-19
ruas tulang tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap
manusia karena di dalamnya terdapat sumsum yang merupakan lanjutan dari
otak, dengan syaraf-syaraf yang menuju ke seluruh bagian tubuh. Adanya
gangguan pada ruas tersebut maka seluruh tubuh akan kehilangan
kekuatannya.
Juga ditemukan hal yang menarik; anggota tubuh manusia seperti tangan dan kaki sangatlah penting fungsinya bagi kehidupan kita. Bila diteliti ternyata terdapat 19 ruas tulang pada masing-masing tapak tangan/kaki (dengan mengecualikan ruas-ruas pergelangan tangan). Dan tahukah Anda bahwa bentuk tapak tangan/kaki kita menyerupai bentuk kata "Allah" (dalam bahasa Arab)?
-
Di alam terdapat 81 unsur kimia stabil. Ada dua unsur di alam yang
tidak stabil, yaitu Thorium dan Uranium. Keduanya bernomor atom 90 dan
92 dalam sistem periodik. Proton-proton dalam inti atom yang saling
tolak karena bermuatan sama, "direkat" oleh gaya kuat. Sedangkan gaya
lemah menyebabkan inti atom Thorium dan Uranium tidak stabil menjadi
"lapuk" terbelah dengan mengeluarkan sinar radioaktif, sehingga Thorium
dan Uranium disebut pula zat radioaktif. Karena terbelah itu keduanya
memperanakkan zat-zat radioaktif pula, yaitu dalam sistem periodik
bernomor atom 84, 85, 86, 87, 88, 89 dan 91. Hingga hari ini sudah
dikenal 106 unsur dalam sistem periodik. Patut dicatat, bahwa dua di
antaranya Technetium bernomor atom 43 dan Promethiu bernomor atom 61
dalam sistem periodik, keduanya adalah unsur "siluman". Keduanya, jika
tersusun, akan hilang dalam sekejap sehingga sesungguhnya bukan 106
unsur yang aktual, melainkan hanya 104 unsur dalam sistem periodik. Maka
di antara 106 unsur kimia dalam sistem periodik ada 81 unsur stabil, 2
unsur siluman, dan nomor atom 84 ke atas unsur tidak stabil/radioaktif,
yang intinya terbelah.
Dalam penelusuran angka 19 di dalam sistem periodik yang dihubungkan dengan Al Qur'an, diperoleh hasil sebagai berikut:
- Unsur kimia dalam sistem perodik intinya TERBELAH mulai nomor atom 84.
Kita lihat di dalam Al-Qur'an surah 84, yaitu surah al-Insyiqaq, artinya: TERBELAH. - Unsur siluman Technetium dengan nomor atom 43 dan Promethiu dengan nomor atom 61.
Apabila disusun deret 43 + 44 + 45 + 46 + ..+ 61 = 986 = 52 x 19.
Apabila kita jumlahkan nomor atom dari unsur stabil dalam sistem periodik, kemudian dikuarangi dengan jumlah nomor atom dari kedua unsur siluman itu, akan kita peroleh: (1+2+3+..+83) - (43 + 61) = 3382 = 178 x 19. - Kita lihat dalam Al Qur'an Surah 43 dan Surah 61. Surah 43
terdiri atas 89 ayat dan Surah 61 terdiri atas 14 ayat. Di atas telah
disebutkan bahwa jumlah Basmalah 114 walaupun Surah 9 tidak di mulai
dengan Basmalah, namun pada Surah 27 ada 2 Basmalah. Itu mengisyaratkan
bahwa Basmalah adalah bagian dari surah-surah, kecuali Surah 9 (karena
memang tidak dimulai dengan Basmalah). Maka lihatlah hasilnya, jika
nomor Surat dijumlahkan dengan jumlah ayat dijumlahkan dengan Basmalah:
43 + 89 +1 =133 = 7 x 19
61 + 14 +1 = 76 = 4 x 19 - Yang terakhir, angka 43 dan 61 adalah sejenis dengan angka 19, yaitu ketiga-tiganya merupakan bilangan prima.
- Unsur kimia dalam sistem perodik intinya TERBELAH mulai nomor atom 84.
Selanjutnya angka 19 dapat berfungsi sebagai pemelihara keotentikan Qur'an. Angka 19 dapat digunakan untuk mengecek apakah di dalam sebuah kitab Qur'an terdapat suatu kesalahan atau tidak, dengan cara menghitung kata-kata krusial yang jumlahnya dalam Qur'an multiplikatif dengan angka 19, kemudian membagi angka hasil hitungan dengan 19, maka akan terlacaklah ada atau tidaknya suatu kesalahan. Angka 19 pada Al-Qur'an seperti cyclic redundancy check (CRC) pada sistem komputer, bila CRC dari sumber tidak sesuai dengan tujuan berarti ada kesalahan dalam pengiriman/penyimpanan data. Angka 19 pada Al-Qur'an sebagai angka penguji apakah ada penambahan atau pengurangan jumlah surah, ayat, basmallah bahkan jumlah huruf pada Al-Qur'an, bila hasil baginya bulat tanpa sisa berarti benar, bila bersisa berarti ada kesalahan. Demikianlah, seluruh isi Qur'an seutuhnya akan tetap asli hingga di akhir zaman karena telah disegel oleh-Nya dengan angka 19 yang merupakan lambang identitas-Nya. Wallahu a'lam bissawab.
Memang, banyak kalangan yang anti-Islam merespon dengan sangat negatif akan hal-ihwal keajaiban angka 19 ini. Namun kalau kita telusuri lebih jauh itu hanya wujud dari rasa frustasi karena pengingkaran mereka terhadap kebenaran yang hakiki. Mereka bahkan menggunakan angka 19 sebagai bahan untuk memperolok-olokan Islam dengan segala tipu-daya, trik dan segala bentuk hinaan. Sama sekali tidak mencerminkan pribadi umat beragama yang penuh kasih sayang sesama manusia. Tapi itulah mereka, dari dulu hingga sekarang hanya bisa menghina dan mengejek, tidak lebih. Sementara apabila ditantang apakah mereka dapat membuktikan kebenaran keyakinan mereka dan kitab yang mereka agul-agulkan itu, hasilnya nihil. Diputar-putar dari A sampai Z pun tidak pernah berhasil.
Hasilnya justru banyak dari kalangan ahli pikir dan elit mereka yang beralih ke Islam karena semakin dalam mereka meneliti Islam semakin banyak bukti-bukti kebenaran yang mereka dapati. Sebaliknya, dari kalangan yang anti-Islam, mereka begitu bangganya menghitung-hitung jumlah statistik orang-orang Islam yang beralih ke agama mereka, yang notabene adalah BUKAN dari kalangan pemikir dan elit Islam, justru dari kalangan masyarakat kelas bawah yang sangat tidak faham atau awam akan Islam; dan yang menyedihkan, sebagian besar hanyalah karena alasan ekonomi atau lainnya; BUKAN karena hasil penelitian, olah pikir, dan perenungan tingkat tinggi.
Sebagai bahan renungan, perhatikanlah beberapa ayat di bawah ini:
Surat ke-15 ayat 9:
"Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Qur'an dan Kami pulalah yang tetap menjaganya."
Surat ke-41 ayat 42:
"Yang tidak datang kepadanya (Qur'an) kesalahan/kekeliruan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji."
Surat ke-86 ayat 13:
"Sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman-Nya yang membedakan antara yang benar dan yang salah."
Surat ke-18 ayat 27:
"Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu yaitu Kitab Tuhanmu (Qur'an). Tidak ada seorang pun yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya."