Rasa yang mekar dengan siraman kasih yang pernah ku
titipkan ...
Selamat jalan kesucian rasa yang pernah kau
hadirkan
Kau titipkan dalam urat nadiku yang bergetar
Dalam sanubari yang beralun kisah putihnya rindu
Selamat jalan kasih ...
Do'aku selalu iringi setiap langkah kepergianmu
Yang ku titipkan bersama seruling anak gembala
Beralun sampaikan oleh desiran sang bayu
Hingga perjalanmu menapak di gurun yang tenang
Ya Rahman.....
Kuatkanlah hati ini yang di lema dengan kerisauan
Bergelimang rasa penderitaan
Dengan asaku yang tersayat oleh kepergian rindu ...
Sehingga ku mampu menepis luka ini
Dalam duka maupun senduku ...
Ya Rahman....
Walaupun harapan ini tergantung tanpa sucinya kasih
Namun izinkan hati ini tetap bersabar dalam dermaga
jiwa
Agar beban yang ku bawa terasa sempurna
bagaikan
kapas yang di terbangkan oleh angin ...
Dan memelukmu Seperti malam yang merengkuh mimpi
Sayang ...
Kenapa ...
Seperti ini jalan yang harus kulewati
Bagai berenang diluasnya samudra
Berhayal dalam renungan kesunyian
Ketika diri telah terenggut renta
Aku semakin tak sampai ketepian batas
Bahkan dasar Dihatimu
Tak bisa kuretas
Aku terkulai dipusaran gamang
Dapatkah aku Berada disisimu
Bila perjalanan ini Hanya terpenggal sepi
Duniamu seangkuh karangkah ... ???
Menghempas diri tanpa perduli
tertatihnya rasa Ketitian jiwamuBeginikah ...
Aral yang harus kutela'ah ...
Ataukah aku mati disepertiga waktu
Sebelum mencapai hatimu ...
Oh Tuhanku …
Hanya padaMU kubersimpuh
Tuk satukan aku padanya
Sebuah jiwa pelengkap sendiri
MenjaDikan kami butiran - butiran bintang dilangit-MU
Oh Ilahi Robbi..
Jika memang Aku tak boleh memilikinya
Beri aku jalan yang lain
Agar aku selalu dijalanMU
Tanpa terombang ambing
Dengan rasa yang tak menentu ini
Kasihku ... ciptaan Tuhanku
Dirimu selalu kunanti
Diantara gelembung rindu
Dalam hamparan biru
Syurga Tuhanku...